Sabtu, 13 Oktober 2012

Perilaku Organisasi dan Manajemen Islam



A.    Pengertian
Judul diatas memuat bebrapa istilah kunci yang tampaknya perlu dijelaskan lebih dulu sebelum membahas lebih lanjut berbagai masalah yang dikandungnya. Istilah-istilah tersebut adalah prilaku, organisasi, manajemen dan Islam.

Secara sederhana prilaku dapat diartikan sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Sedangkan istilah organisasi mempunyai banyak definisi yang diberikan oleh para ahli, diantaranya adalah wadah dan proses kerjasama antara orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan tertentu. Di sini organisasi dipahami sebagai struktur atau susunan; yakni susunan yang terdiri dari satuan-satuan dalam organisasi beserta pengaturan kekuasaan, tugas dan hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Adapun Islam, istilah terakhir dalam judul diatas, adalah agama samawi terakhir dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dengan ajaran yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. Islam dalam konteks bahasa ini dimaksudkan sebagai suatu cara dan pandangan terhadap hidup, atau lebih tepatnya cara pandangan terhadap wujud. Hal ini seringkali disebut dengan istilah worldview. Prilaku organisasi dan manajemen islam, dengan demikian, berarti prilaku organisasi dan manajemen menurut dan berdasarkan worldview islam. Dalam pandangan Islam, prilaku dan aktivitas apapun dalam suatu wadah organisasi (atau wadah apapun lainnya) tidak bisa hanya diatur berdasarkan keinginan pengalaman manusia. Tuhan, melalui wahyu-Nya, telah memberikan pedoman, pandangan, bimbingan dan rambu-rambu untuk diikuti, sebagaimana termuat dalam al-Quran dan Sunnah rasul. Untuk memudahkan pembahasan persoalan diatas, tulisan ini akan dimulai dengan uraian tentang islam sebagai worldview, kemudian dilanjutkan dengan penerapan worldview tersebut dalam kehidupan beroganisasi.

B.     Islam Sebagai Cara dan Pandangan Hidup (worldview)
Dalam perspektif Ilam, apa yang dimaksud dengan worldview itu bukan sekedar cara dan pandangan seseorang terhadap alam fisik dan terhadap keterlibatan historis, social, politik dan cultural manusia di dalam dunia fisik tersebut. Worldview Ilam tidak semata-mata di dasarkan pada spekulasi filosopis yang di rumuskan berdasarkan pengamatan terhadap data yang berasal dari pengalaman inderawi dari dunia fisik. Islam tidak mengenal pemisahan antara yang fisik dan non-fisik, antara dunia dan akhirat. Worldview islam mencakup keduanya, dimana dunia harus dikaitkan dengan sempurna dan tidak boleh sama sekali dari akhirat. Dunia adalah persiapan untuk akhirat, memang segala sesuatu dalam islam pada akhinya di fokuskan pada sisi akhirat, tetapi hal itu tidak sedikitpun mengimplikasikan suatu sikap pengabdian atau masa bodoh terhadap dunia. Karena itu worldview islam adalah suatu pandangan metafisis terhadap realistis (haqiqah) dan kebenaran (haqq) yang tampak di depan ‘mata’ kita yang mengungkapkan tentang hakikat wujud, yakni wujud secara keseluruhan; baik yang terindra maupun tidak. Diantara unsure terpenting dalam worldview islam ini adalah pandangan tentang tuhan, wahyu, manusia, tauhid, ibadah, khalifah, syura, kebebasan, keadilan, amanah, tanggungjawab, ta’awun, ukhuwah, perdamaian, kebijakan, kebahagiaan, dll.


DINAMIKA KEORGANISASIAN
1.      Pendahuluan
Didalam kehidupan sehari-hari, tolong-menolong atau bantu-membantu adalah merupakan suatu manifestasi dari pergaulan hidup yang wajar untuk mencapai suatu kehendak ataupun tujuan yang dihajatkan oleh manusia. Masalah yang mendetail dalam tolong-menolong itu didasari oleh suatu ide, cita-cita atau tujuan yang sama, kepentingan atau pandangan hidup yang sama.
Masalah yang menyangkut kepentingan mereka bersama dibicarakan bersama-sama dalam suatu forum musyawarah, dimana kata sepakat diperoleh dengan jalan pemungutan suara.
Suatu forum musyawarah dapat berjalan dengan lancar apabila ada keserasian, saling pengertian dan menyadari fungsi masing-masing (pengurus/anggota).




2.      Pengertian Organisasi
Kata organisasi, berasal dari bahasa yunani “organon” dan istilah lain “oranum” yang berarti alat, bagian, anggota atau badan.
Secara bahasa menurut James D. Money organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapi suatu tujuan bersama. Sedangkan Chester I. Bernal memberi pengertian suatu organisasi sebagai suatu system dari para aktivitas kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih.
Dari kedua definisi tersebut sebenarnya tidak ada perbedaan definisi, James D. Money menekankan bahwa organisasi itu suatu ‘badan’ dan Chester mengatakan bahwa organisasi itu ‘susunan sistematis’ dimana tergambar system dari para aktivitas kerjasama.

3.      Unsur atau Ciri Organisasi
Tanpa mendefinisikan apa organisasi itu, beberapa penulis mengemukakan bahwa ada 3 unsur atau cirri dari organisasi itu :

a.       Adanya kelompok orang-orang
b.      Adanya kerjasama yang harmonis.
c.       Adanya tujuan atau cita-cita yang harus dicapai.

4.      Beberapa Istilah Organisasi
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi itu dapat didefinisikan menjadi beberapa istilah yaitu :
a.       Organisasi dalam arti ‘badan’ adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
b.      Organisasi dalam arti ‘bagian’ atau ‘struktur’ adalah gambaran skematis tentang hubungan-hubungan kerjasama dari orang-orang yang ada didalamnya.
c.       Organisasi dalam arti ‘kegiatan’ adalah perbuatan untuk membedakan atau mengadakan departemen atau bagian serta hubungan satu departemen dengan departemen lainnya.


5.      Macam-macam Organisasi
Organisasi itu pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi :
a.       Organisasi formal (organisasi statis) yaitu system kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
b.      Organisasi Informal adalah kumpulan hungan antar perseorangan tanpa tujuan bersama yang disadari sekalipun pada akhirnya tujuan tersebut dicapai.

6.      Bentuk atau Tipe Organisasi
a.       Bentuk organisasi garis, juga dikatakan sebagai organisasi militer karena yang memandu adalah militer, organisasi ini kecil, karyawan sedikit, saling kenal spesialisasi kerja belum begitu tinggi.
b.      Bentuk organisasi fungsional, adalah organisasi yang pimpinannya tidak mempunyai bawahan yang jelas, setiap atasan berwenang memberi komando.
c.       Bentuk organisasi garis atau staf, biasanya dianut oleh organisasi yang besar, daerah kerjasama luas, rumit, dan karyawannya banyak.
d.      Bentuk organisasi staf dan fungsional, merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan organisasi garis staf.

7.      Prinsip-prinsip Organisasi
Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik atau dalam rangka membentuk suatu organisasi yang baik perlu kita fahami dan kita pedomani beberapa prinsip-prinsip organisasi sebagai berikut :
1.      Perumusan tuuan dengan jelas yang mempunyai peran :
a.       Pedoman kearah mana organisasi itu akan dibawa.
b.      Landasan organisasi yang berangkutan.
c.       Menentukan jenis aktivitas yang akan dilakukan.
d.      Menentukan program, prosedur, KRISME (Koordinasi Integrasi, simplikasi, Siakranisasi, dan Mekanisme).
2.      Pembagian Kerja
Prinsip ini digunakan untuk menghindari terjadinya tumpang tindih agar menghasilkan departemen-departemen, bagian-bagian dan job description, misalnya :
Atas dasar wilayah (rayon-rayon, club-club kecil dll)
a.       Jenis benda
b.      Anggota yang dilayani
c.       Atas dasar fungsi.
d.      Atas dasar waktu.
3.      Delegasi kekuasaan (delegasi of tuthority)
Memberikan kekuasaan atau wewenang kepada pihak lain.
4.      Rintangan kekuasaan
Jenjang pengawasan, jenjang kekuasaan agar memiliki seorang pimpinan.
5.      Tingkat-tingkat pengawasan
Untuk memudahkan jalannya kegiatan hendaknya disederhanakan tingkat-tingkat tertinggi di dalam struktur.

Misalnya :
Ø  Dwi tingkat atau tiga tingkat
Ø  Empat tingkat (struktur organisasi datar)
Ø  Lima tingkat (struktur organisasi curam)
6.      Kesatuan perintah dan tanggung jawab (unity of command and responsibility)
Perintah dari satu orang dan tanggung jawab hanya kepada satu orang dalam melakukan jalannya kegiatan.
Salah satu motto yang terkenal pada prinsip ini adalah “no man can two boses”.
7.      Koordinasi
Koordinasi merupakan adanya pembagian tugas yang akan menimbulkan pemecahan-pemecahan dalam organisasi.
Untuk itu pula koordinasi untuk mengarahkan kegiatan agar tertuju kepada pencapaian tujuan organisasi.
Misalnya :
Ø  Mengadakan pertemuan antara bagian-bagian.
Ø  Mengangkat ketua tim koordinasi.
Ø  Membuat buku pedoman.
Ø  Pimpinan/ketua mengadakan pertemuan informasi dengan anggotanya.
8.      Konsep-konsep Organisasi
Organisasi merupakan kegiatan dasar dari manajemen, dilaksanakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk sumber daya manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.
Tujuan organisasi ini adalah untuk membimbing manusia-manusia bekerjasama secara efektif.
a.      Teori Neo Klasikal
Mengemukakan bahwa pencapaian pekerjaan itu di dasarkan pada logika dan pengaturan keseimbangan dari fungsi-fungsicyang diperlukan.
b.      Teori Fungsi
Proses pencapaian tujuan yang di dasarkan pada kebutuhan pribadi dan sebaliknya.
c.       Teori Kuantitatif
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi organisasi dapat diukur disini. Misalnya keputusan yang diambil jumlah orang yang melapor, dll.
d.      Teori Sistem
Adalah pengorganisasian yang dianggap sebagai variable yang sedang mengisi, misalnya :
-          Individu (orang)
-          Pengaturan fungsi
-          Pola tingkah
-          Lingkungan fisik dan lokasi
9.      Sebab-sebab utama dari dinamika organisasi
Kegiatan pengorganisasian tidak pernah berakhir, sebuah organisasi harus siap mengalami perubahan-perubahan identitas dan lingkungannya, hal tersebut di sebabkan oleh hal-hal dibawah ini :
a.       Buah yang dihasilkan oleh organisasi
b.      Pengaruh yang terdapat pada diri pengurus/staf.
c.       Pertimbangan-pertimbangan ekonomis.
d.      Perubahan-perubahan tahun lagi.

10.  Tugas dan kewajiban anggota organisasi
Kekuasaan dan tugas adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dimana disitu ada tugas maka secara langsung kekuasaan muncul bersamaan dengan pelaksanaan tugas tersebut.
Tugas dan pelaksanaan dalam organisasi harus berdampingan agar tercapai maksud yang akan dituju tiap-tiap rencana organisasi, maka tugas para anggota harus ditentukan secara jelas. Hal ini untuk menghindari kemungkinan adanya tugas tanpa tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas yang telah ditentukan. Begitu juga dimana ada hak disitu juga ada kewajiban.
Kekuasaan disamakan dengan wewenang, sedangkan kewajiban disamakan dengan tanggungjawab.
Tiap-tiap anggota organisasi mempunyai tugas-tugas yang harus dijalankan. Tetapi kadang-kadang anggota organisasi itu tidak mengetahui dan mengerti akan tugas-tugas kewajibannya. Hal ini akan merugikan organisasi dan menghambat serta memperlambat kelancaran jalannya organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang ditetapkan bersama.
Pada pokoknya tugas dan kewajiban tiap anggota suatu organisasi terbagi menjadi dua yaitu :
1.      Tugas dwi kewajiban yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi itu serta peraturan-peraturan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Tugas dan keajiban yang berdasarkan pangkat atau jabatan atau jenjang herarki kewenangan d

Tidak ada komentar:

Posting Komentar